Penjelasan Dibalik Penundaan KKN 2022

Liputan dan Berita
Penjelasan Dibalik Penundaan KKN 2022

Gemajustisia.com - Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2022 Universitas Andalas masih belum menemui kejelasan. KKN yang semula direncanakan akan berlangsung tanggal 12 Juli ini, harus mengalami penundaan. Ketua Unit Pelaksana Tugas (UPT) KKN Unand, Ujang Khairul, mengatakan penudaan ini terkait dengan kebijakan pimpinan.

Dia menjelaskan bahwasannya pimpinan (dalam hal ini WR I) menginginkan pelaksanaan KKN beriringan dengan program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) Terintegrasi.

UPT KKN saat ini sedang menunggu pendaftaran MBKM selesai. Diketahui pendaftaran mahasiswa yang ingin mengikuti MBKM sendiri baru akan selesai Jum'at (15/07) besok.

Ada 5.127 orang mahasiswa yang akan mengikuti KKN reguler tahun ini. Dari UPT KKN sendiri kata Ujang, mereka telah menjalankan semua SOP yang ada.

Mulai dari dibukanya pendaftaran Januari lalu, sampai kepada pembekalan mahasiswa. "Sudah ada kelompok, lokasi sudah ada, DPL (Dosen Pembina Lapangan -red) sudah ada dan DPL sudah diberi TOT/ Penataran. Artinya hal ini running (jalan -red) lagi."

Masalahnya hanya pada sinkronisasi dengan peserta MBKM, lanjut Ujang menjelaskan. Dia memastikan, begitu data peserta MBKM selesai, UPT KKN akan langsung mengeluarkan pembagian kelompok, lokasi, dan dosen pembimbing. Hal ini untuk menjamin data peserta MBKM terintegrasi KKN tidak kacau balau.

"Seandainya kami umumkan sekarang kelompok KKN perbulan, tentu nanti akan masuk nama-nama dari UPT MBKM. Dan tentu harus dikelurakan kembali sehingga menyebabkan kekacauan data. Makanya kami masih tahan hal tersebut," ucap Ujang.

Hanya saja ia juga menyayangkan mengapa pelaksanaannya harus beriringan dengan MBKM. Ada kecemasan penundaan KKN tahun ini akan berdampak pada terlambatnya mahasiswa dalam menjalani kalender akademik semester depan.

Mengingat waktu pelaksanaan KKN yang terhitung 40 hari dan harus dilakukan pada minggu akhir bulan ini. Sedangkan rencana awal kalender akademik semester ganjil depan akan dimulai pada minggu ke tiga atau empat bulan Agustus.

Padahal kata Ujang, pelaksanaan MBKM bisa dilakukan secara fleksibel. "MBKM itu bisa dilakukan September, Oktober dan seterusnya sampai 4 Bulan." Sedangkan KKN sendiri adalah pilihan SKS wajib.

Selain hal tersebut, dosen Fakultas Pertanian itu juga mengatakan bahwasannya pendanaan untuk DPL belum turun. "Untuk bisa memastikan adek-adek KKN diterima dinagari, tentu harus ada kunjungan awal atau survei awal DPL dengan adek-adek KKN ke lapangan. Yang menjadi kendala sekarang adalah dana untuk DPL belum turun," tutur Ujang.

Terkait pendanaan survei tersebut, Wakil Rektor I, Mansyurdin, mengatakan dana tersebut sudah ada di UPT masing-masing. Mansyurdin juga menuturkan, dia belum menerima penjelasan langsung dari UPT, desa-desa atau nagari mana saja yang akan di datangi mahasiswa. Beliau meminta pelaksana tugas terkait dapat datang dan menjelaskan langsung padanya.

 

Reporter: Dharma Harisa

0 Comments

Leave a Reply