Penerima KIP-K Bisa Kuliah S2-S3 di Unand Tanpa Biaya

Liputan dan Berita
Penerima KIP-K Bisa Kuliah S2-S3 di Unand Tanpa Biaya

Gemajustisia.com - Mahasiswa penerima KIP-K atau Bidikmisi bisa lanjut studi S2-S3 di Unand tanpa biaya. Hal itu disampaikan Wakil Rektor I Unand, Mansyurdin, saat ditemui di ruangannya, Rabu (18/05).

Wakil Rektor bidang akademik dan mahasiswa itu mengatakan, hal ini merupakan efek dari perubahan Unand menjadi PTN-BH. "Syarat nomor 5 dari PTN-BH itu tanggung jawab sosial," ucap Mansyurdin. Dia juga menerangkan bahwa PTN BH itu semangatnya 20% untuk orang tidak mampu, "itu tanggung jawab Unand menyekolahkan."

Hal tersebut tertuang juga dalam Statuta Universitas Andalas (PP Nomor 95 Tahun 2021). Pasal 17 ayat (2):Unand wajib mencari dan menjaring calon Mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi, tetapi kurang mampu secara ekonomi, dan calon Mahasiswa dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal paling sedikit 2O% (dua puluh persen) dari seluruh Mahasiswa baru yang diterima dan tersebar pada semua Program Studi.

Beasiswa atau biaya pendidikan yang saat ini ada ungkap Mansyurdin, hanya baru dari pemerintah. Yang dari Unand belum ada programnya. Untuk itu dalam peraturan penerimaan mahasiswa baru, Unand dapat menggratiskan mahasiswa dengan latar belakang ekonomi tidak mampu.

Sebelumnya, terang Mansyurdin, dulu sebelum statuta ini diundangkan, dirinya sempat menyantumkan hanya untuk penerimaan mahasiswa program sarjana. Sehingga terjadi perdebatan. Disatu sisi ada yang menilai, tidak ada dasar hukum hanya untuk program sarjana. "Akhirnya, tidak hanya untuk S1, tetapi S2, S3, dan Diploma", ucap pengajar di Fakultas MIPA itu.

Dengan persyaratan, mahasiswa yang dapat mengikuti program tersebut tamat tepat waktu. "Kalau tamatnya 4 tahun, dan IPK nya 3,5 masuk S2 tanpa biaya. Di seluruh pasca-sarjana Unand. S2 dia anak miskin, bisa lanjut S3 tanpa biaya, minimal tamat 3 tahun," ucap Mansyurdin.

Dengan adanya syarat tamat tepat waktu dan IPK 3,5 ini, itu akan berdampak terhadap BAN PT Unand "Akan mendongkrak kinerja Universitas," tutur Professor di jurusan Biologi itu.

Dia juga mengatakan, "mahasiswa tamat tepat waktu selama ini di Unand rendah, terlebih penerima KIPK, biasanya banyak yang berleha-leha." Dengan cara ini, kalau mau sekolah lebih lanjut secara gratis, maka harus tamat tepat waktu tambahnya.

Selain itu, Unand saat ini membangun kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda). Dengan program SIMA Kerjasama.

Yaitu penjaringan terhadap calon peserta yang memiliki kemampuan akademik tinggi berlatar belakang ekonomi kurang mampu, atau berasal dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), yang pembiayaannya disponsori oleh pemerintah kabupaten/kota atau instansi nonpemerintah.

"Anak yang tercatat tidak mampu, masuk ke Unand di tanggung Pemda," ungkap Mansyurdin. Sampai saat ini, yang merespon kerja sama tersebut baru kabupaten Kerinci.

Nantinya, pembiayaan pendidikan tidak hanya dari pusat. Tapi, juga dari Pemda dan Universitas.

 

Reporter: Dharma Harisa

0 Comments

Leave a Reply