GemaJustisia.com- Sukses menorehkan kembali prestasi,
delegasi Jambore Klinik Etik dan
Advokasi (KEA) Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand), kembali raih gelar
juara umum bertahan. Kembalinya delegasi Jambore KEA dari
Sukabumi setelah bertanding selama empat hari (7-10 November 2022), berhasil
membawa pulang piala bergilir. Para
delegasi yang mengharumkan nama Unand, khususnya Fakultas Hukum ini terdiri
dari: Bella Eka Saputri, Yovi Oktaria,
Ridho Septa Yorianda, Afdhal Fadhila, Nindi Afifah Tamimi, Revi Putri Asriani, Ilham Ramadhani, dan Hamda Afsuri Saimar sebagai ketua delegasi. Jambore KEA mempertandingkan 6 cabang
perlombaan, yaitu lomba debat, lomba karya tulis ilmiah, lomba cerdas cermat,
lomba telaah kasus PMKH, lomba logo KEA, dan lomba alat kampanye. Berhasil mengungguli Unhas dengan
selisih 7 poin, Unand keluar sebagai juara umum Jambore KEA 2022 dengan perolehan
medali: 3 emas dan 1 perunggu. Tim
Fakultas Hukum Unand berangkat ke Sukabumi didampingi oleh 4 Dosen Pembimbing
sekaligus mentor, yakni Beni Kharisma Arrasuli, SH.I., LL.M, Almaududi, S.H.,
M.H, Dr. Edita Elda, S.H., M.H, Ilhamdi Putra, S.H., M.H
Persiapan
FHUA Sebelum Utus Delegasi Jambore KEA 2022 Salah seorang mentor, Beni Kharisma
Arrasuli, S.H.I, LLM, menyebutkan bahwa FH Unand memiliki tradisi tersendiri dalam
persiapan lomba. Tradisi yang dimaksud yaitu melakukan karantina di asrama
khusus dibelakang RS Unand. Mentoring persiapan perlombaan di FH
Unand terkenal cukup ketat, dengan pelatihan secara intensif didampingi para
dosen dan mentor terpilih. Beni menyebutkan, bahwa “Kalau untuk
kompetisi apapun, seperti debat Mahkamah Konstitusi, MPR, Bawaslu RI, Peradilan
Semu, maupun kompetisi lainnya di FH Unand khususnya, kita punya teknik
persiapan yang berbeda,” kata Beni saat
diwawancarai wartawan Gema Justisia via telepon. Afdhal
Fadhila, salah satu delegasi dari cabang LKTI, menyebutkan bahwa pelatihan dimulai
sejak awal bulan Oktober, “Latihannya
dilakukan setiap hari, kalau hari kerja dilakukan di ruang dosen dan di asrama.
Sedangkan kalau akhir pekan full dilakukan
di asrama,” ujar Afdhal. Afdhal juga menambahkan, peserta
Jambore KEA wajib tinggal di asrama sejak tanggal 15 Oktober agar latihannya
lebih intensif. Adapun dari tim debat, Bella Eka
Saputri, menjelaskan bahwa timnya melakukan persiapan selama 3 minggu secara
serentak dengan peserta lain. Ia memaparkan sistem lomba debat kali ini menggunakan
sistem Australian Parliamentary yang tanpa interupsi. Dari segi persiapan Bella menyebutkan,
bahwa “Persiapan timnya mulai dari mencari bahan argumentasi perdebatan, mencari
mosi pro dan kontra, serta latihan oral debat dengan 7 mosi yang disediakan,”
kata Bella. Disisi lain, dukungan dari pihak Fakultas
Hukum Unand terasa sangat besar bagi program KEA. Mulai dari membersamai
kegiatan, menandatangani kesepakatan kerja sama dengan KY, serta memberikan dukungan secara moril maupun
materil. Adapun kendala yang dihadapi oleh para
peserta jambore ini adalah masalah kesehatan akibat kelelahan, serta akibat
tekanan dari berbagai pihak. Namun semua
tekanan itu dijadikan sebagai dorongan dan menanamkan keberhasilan. Setelah melewati rangkaian persiapan
matang dan pengorbanan lain yang tidak bisa dianggap sebelah mata, Tim Fakultas
Hukum Unand berhasil menorehkan prestasi gemilang. Harapan
dari Perwakilan Delegasi Jambore FHUA 2022 Afdhal menyampaikan harapan kedepanya
untuk semua mahasiswa, “Semoga kedepannya jiwa kompetisi Mahasiswa Fakultas
Hukum kian subur, diikuti dengan bimbingan para dosen,” ujar Afhdal. Bella sebagai perwakilan dari tim debat
peraih medali emas ini, juga menyampaikan harapannya agar Jambore KEA terus diselenggarakan
oleh KY dan generasi selanjutnya bisa ikut berkontribusi serta mempertahankan
juara umum yang sudah didapat pada tahun 2015 dan 2022. Selain itu, peserta cabang lomba telaah
kasus PMKH, Ilham Ramadhani, berharap semoga Mahasiswa Fakultas Hukum Unand
terus berupaya memberikan prestasi dengan mengikuti kompetisi, yang mampu untuk
meningkatkan eksistensi memberikan dampak individu. Ilham juga mengatakan bahwa dengan kita
mengikuti perlombaan nantinya akan banyak belajar hal-hal yang tidak kita
pelajari secara umum di bangku perkuliahan. “Jadi teman-teman untuk mengikuti
lomba pasti tidak akan menyesal karena itu salah satu pembelajaran, kalah menang
itu biasa yang penting prosesnya diusahakan sebaik mungkin” ujar Ilham. Reporter: Resi Nurhasanah & Susan Elis
0 Comments