Gemajustisia.com
- Tim Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas
Andalas, dibawah pimpinan Dr. dr. Rika Susanti, Sp. F.M (K), tengah menangani
kasus pelecehan seksual di Unand yang isunya sedang viral di media social, setelah
diposting pada laman akun instagram @infounand.
Kasus
asusila yang menyeret pelaku berinisal K ini merupakan dosen dari Fakultas Ilmu
Budaya (FIB) tempat para korban sehari-hari berkuliah. Kasus yang mulai terkuak
setelah adanya laporan dari pihak salah satu LSM Perempuan di Sumbar kepada
Dekan FIB. Kasus ini sedang ditindaklanjuti oleh pihak Satgas PPKS untuk investigasi lebih lanjut.
Hingga saat ini total korban berjumlah 8 orang. Tim
Satgas PPKS dalam menangani kasus ini sempat mendapatkan teror berupa perusakan
mobil oleh pihak yang tak diketahui. Menurut penuturan dr. Rika dalam wawancaranya
setelah konferensi Pers terkait kasus pelecehan seksual di kampus Unand ini
menyebutkan bahwa, “Disaat
kita sedang menangani kasus ini, ada salah satu mobil anggota satgas yang
dirusak mobilnya sebanyak dua kali, dipecahkan kaca depannya, di pecahkan spionnya,
jadi dua hari berturut-turut,” ujar Rika. Perusakan mobil ini sudah terjadi
sebanyak dua kali terhadap mobil anggota Satgas yang sama. Pihak Satgas PPKS
sudah melaporkan terkait kejadian ini kepada pimpinan kampus Unand dan juga ke
pihak kepolisian, untuk ditindak lanjuti. “Iya, kita melapor ke pimpinan, ke
polisi juga. Kebetulan dia parkir di tempat tidak ada cctv,” kata Rika dalam
menjelaskan teror yang diterima oleh anggota timnya. Rika menilai berdasarkan analisanya
kejadian tersebut bukan karena suatu kecelakaan, tetapi memang ada orang yang sengaja
melakukannya. Pihak mereka tidak mengetahui siapa orangnya dan peristiwa
tersebut terjadi pada masa awal kasus pelecehan seksual tersebut diinvestigasi. “Saya tidak sebut ancaman juga, tetapi
mungkin salah satu anggota kita ada yang mobilnya di pecahkan kacanya. Mungkin
seperti itu, tapi kita tidak tau siapa pelakunya. Kalau saya sendiri insyaallah
tidak ada,” ujar dokter ahli Forensik dari FK Unand tersebut. Rika juga menambahkan di dalam
pernyataannya bahwa, “Teror itu biasa ya pak, jadi Satgas PPKS itu siap
menerima teror apapun. Biasa bagi kami kalau ada terror,” ujar Rika saat
Konferensi Pers pada Jum’at (23/12/2022). Untuk pelaku yang berinisial K sendiri
sudah dinon-aktifkan sebagai dosen di FIB. Terkait tahap perkembangan kasus ini
di Satgas, baru-baru ini berdasarkan alat bukti yang
dimiliki tim investigasi Satgas PPKS sudah cukup untuk meberikan surat rekomendasi
sanksi kepada pihak Rektor minggu depan.
Reporter: Redaksi
0 Comments